Tempat anda berbagi ilmu dan pengalaman anda

Selasa, 25 Oktober 2011

VSAT (Very Small Aperture Stasiun)

Definisi VSAT

VSAT merupakan terminal-terminal penerima/pengirim sinyal berupa stasiun bumi satelit kecil berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter, yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang diletakkan di luar ruangan yang nantinya berhubungan langsung dengan satelite dan sebuah alat yang nantinya menghubungkan antara transceiver dengan alat komunikasi dari pengguna.
Teknologi VSAT pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an. VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Teknologi ini sesuai dengan pengguna yang membutuhkan komunikasi dan jaringan independen yang menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara geografis.


Topologi Jaringan VSAT

Topologi jaringan adalah gambaran atau susunan hubungan antar stasiun dalam suatu jaringan komputer. Seperti halnya pada jaringan LAN atau terestorial, VSAT juga memiliki topologi jaringan, bahkan tipe dan karakternya memiliki kesamaan. Ada beberapa jenis topologi jaringan dengan VSAT, yaitu :

1. Topologi Star
    Pada topologi jaringan star terdiri dari satu stasiun bumi pusat yang sering disebut hub dan sejumlah stasiun VSAT. Karakteristik dari topologi star adalah stasiun berkomunikasi langsung dengan stasiun lain melalui stasiun pusat (hub), traffic data mengalir dari stasiun VSAT ke stasiun pusat dan diteruskan ke stasiun VSAT tujuan. Bila salah satu jalur komunikasinya mati, jaringan lainnya tidak akan mati.
Topologi ini secara aliran data bisa dibagi menjadi dua, yaitu VSAT star satu arah dan VSAT star dua arah. Jaringan VSAT star satu arah ini stasiun VSAT hanya dapat menerima data dan tidak dapat mengirim data. Jaringan VSAT star satu arah ini biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pemancar luasan berita dan harga saham, pendidikan jarak jauh, penyebaran analisis keuangan, dan lain-lain.

Pada jaringan VSAT star dua arah, antar stasiun bisa saling bertukar data maka penggunaannya pun juga lebih luas dan leluasa. Berikut beberapa pemanfaatan VSAT star dua arah, seperti sharing data, video conference, transaksi bank, Komunikasi data, suara, video, dan lain-lain.

2. Topologi Mesh
   Topologi mesh menghubungankan VSAT satu dengan VSAT lainnya tanpa harus melalui hub. Topologi ini disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Jaringan VSAT mesh ini biasanya digunakan untuk telephony dan saluran data.
Konfigurasi untuk topologi mesh, yaitu :
  • Salah satu VSAT dapat bertindak sebagai hub.
  • Dibutuhkan kemampuan manajemen jaringan yang handal.


Komponen VSAT

Ada beberapa komponen fisik dari VSAT itu sendiri, yaitu terdiri dari :

1. Outdoor Unit (ODU) : interface antara VSAT dengan satelite.
  • REFLECTOR, berukuran 0,6 sampai 2,6 meter, yang dipasang pada atap, dinding atau tanah.
  • FEED HORN, adalah corong yang digunakan untuk memfokuskan arah pancar dan arah terima.
  • LNA (Low Noise Aplifier) berfungsi untuk :
  1. Untuk menerima sinyal dari satelite melalui Feed Horn.
  2. Penguat sinyal receive dari satelite dan menekan Noise yang timbul.
  3. Merubah gelombang electromagnetik menjadi besaran listrik.
    • RFT (Radio Frequency Transceiver) terdiri dari :
        1. SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sebagai penguat power transmit agar dapat diterima oleh satelite.
        2. CONVERTER (Up/Down) yang berfungsi sebagai pengubah frekuensi RF (Radio Frequensi) menjadi transmit/receive ke IF (Information Frequensi).
        3. CONNECTION KIT, berfungsi sebagai penyambung antar perangkat di Outdoor.

        2. Indoor Unit (IDU) : interface antar VSAT dengan terminal user.
          • Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel.
          • IFL (Inter Facility Link), media penghubung antara ODU dengan IDU. Fisik dari IFL berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill Concelman).


          Proses Transmisi dan Receive 

          1. Proses Transmisi 
              Data yang akan ditransmisikan dari remote/user, terlebih dahulu memasuki modem. Dalam modem data dimodulasi. Modulasi bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi. Setelah data dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat RFT ( RF Transceiver). Dalam RFT, untuk proses transmit yang digunakan adalah Up Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekuensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi untuk memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit.

          2. Proses Receive 
             Antena VSAT Jitiluhur menerima sinyal dari satelit, dan diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier), dimana LNA berfungsi untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima. Dari LNA, sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF mernjadi sinyal IF. Setelah itu sinyal IF memasuki perangkat modem untuk melakukan proses demodulasi, dimana proses demodulasi dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya.



          Satelite

          Satelite merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/mengirim data secara nirkabel. Untuk pelaksanaan komunikasi, satelite mengelilingi bumi yang berotasi. Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous dimana dengan menggunakan orbit ini sebuah satelite dapat mengelilingi bumi selama 24 jam sehingga akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di permukaan bumi.
          Satelite yang digunakan untuk keperluan VSAT adalah satelite komunikasi. Satelite komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang microwive yang diletakkan di angkasa. Satelite menerima sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda.
          Pada table dibawah ini dapat dilihat perbedaan up-link dan down-link pada beberapa jenis band yang ada.
          X-Band digunakan untuk sistem militer sedangkan C-Band dan Ku-Band dipakai untuk keperluan komersil. Di Indonesia yang beriklim tropis digunakan C-Band karena lebih kebal terhadap noise dan cuaca dibandingkan dengan Ku-Band yang frekuensinya sangat tinggi sehingga menyebabkan rentan terhadap noise dan cuaca.



          Stasiun Hub 
          Stasiun Hub merupakan stasiun pengontrol utama untuk jaringan VSAT, terdiri dari stasiun pengatur dengan daya keluaran besar dan diameter antenna (8 – 12 meter), stasiun switching antar terminal VSAT, serta repeater. Setiap perpindahan data terjadi selalu melewati Hub. Hub VSAT untuk lintasarta berada di daerah Jatiluhur.

          --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          Info diatas merupakan bagian dari laporan PKL saya, semoga bermanfaat teman-teman.

          Refferensi :
          http://www.satkomindo.com
          http://www.scribd.com/doc/6938635/Pengenalan-Jasa-VSAT

          3 comments:

          Rahman mengatakan...

          Thanks gan.Gw baru selesai pkl nih dilintasarta.
          ijin pake yah :D

          fauzi mengatakan...

          terima kasih om udah mau share...
          beginilah indahnya berbagi :)

          Unknown mengatakan...

          Mantabs, menambah wawasan. Ditunggu kembali artikel berikutnya, thansk banyak buat admin. Hhe

          Posting Komentar